Manusia dan Cinta Kasih


 BUDAYA MERAYAKAN 14 FEBRUARI SEBAGAI HARI KASIH SAYANG

        Tadinya saya sih tidak terlalu mempedulikan dengan hal ini, tapi berhubung saya diberi tugas untuk membuat suatu tulisan mengenai VALENTINE DAY. apa boleh buat saya jadi harus mencari dan memahami apa motif dari marak nya pasangan anak muda sekarang terutama kaum pelajar yang katanya sih seorang muslim tetapi sangat begitu peduli akan merayakan hari yang kata nya HARI KASIH SAYANG ini.

       Valentine Day atau lebih tepatnya setiap tanggal 14 Februari, kini benar benar dijadikan sebagai momen yang begitu istimewa di mata mereka, bagi mereka tanggal 14 Februari sebagai saat atau momen yang pas untuk merayakan bersama pasangannya. padahal menurut saya sih setiap hari, atau setiap saat bisa saja sebagai hari Kasih Sayang. Tergantung dari masing masing pasangan sebenarnya. Namun hal ini seringkali melenceng dari ajaran Islam. Sebagai Contoh, Para remaja ini rela mengeluarkan duit lebih hanya untuk membelikan coklat, boneka, atau apapun agar pasangannya senang. Sekedar info saja, sebenarnya hari Valentine day itu dulunya hanya kaum Nasrani yang merayakannya. Tetapi jaman mulai maju, teknologi semakin modern, budaya barat semakin mudah masuk kedalam budaya kita. sehingga budaya kita lama kelamaan terkikis oleh budaya barat. sungguh sangat disayangkan.

        Jika kita berbicara tentang cinta, maka dari segi manapun kita akan berbicara tentang kasih sayang. jika kita berbicara tentang kasih sayang, maka akan terngiang di benak kita akan hari kasih sayang, hari dimana orang orang musyrik merayakan hari besarnya. Dan ini definisi tentang Valentine day dari beberapa Ensiklopedia :
  • Ensiklopedia Amerika (volume XIII/hal. 464) menyatakan, "Tanggal 14 Februari adalah hari perayaan modern yang berasal dari dihukum matinya seorang pahlawan kristen yaitu Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 270 M".
  • Ensiklopedia Amerika (volume XXVII/hal. 860) menyebutkan, "Yaitu sebuah hari dimana orang-orang yang sedang dilanda cinta secara tradisional saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah. Yaitu hari dimana Santo Valentine mengalami martir (seorang yang mati sebagai pahlawan karena mempertahankan kepercayaan/keyakinan)".
  • Ensiklopedia Britania (volume XIII/hal. 949), "Valentine yang disebutkan itu adalah seorang utusan dari Rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai uskup pertama". 
        Valentine Days- merupakan ciri khas, dan manhaj (cara) orang-orang kafir yang harus dijauhi. Seorang muslim tak boleh ikut ikutan seperti mereka dalam merayakan hari musyrik itu.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Ad-Dimasyqiy-rahimahullah- berkata, "Tak ada bedanya antara mengikuti mereka dalam hari raya, dan mengikuti mereka dalam seluruh manhaj (metode beragama), karena mencocoki mereka dalam seluruh hari raya berarti mencocoki mereka dalam kekufuran. Mencocoki mereka dalam sebagaian hari raya berarti mencocoki mereka dalam sebagian cabang-cabang kekufuran. Bahkan hari raya adalah ciri khas yang paling khusus di antara syari’at-syari’at (agama-agama), dan syi’ar yang paling nampak baginya. Maka mencocoki mereka dalam hari raya berarti mencocoki mereka dalam syari’at kekufuran yang paling khusus, dan syi’ar yang paling nampak. Tak ragu lagi bahwa mencocoki mereka dalam hal ini terkadang berakhir kepada kekufuran secara global".[Lihat Al-Iqtidho' (hal.186)].
Ikut merayakan Valentine Days termasuk bentuk tasyabbuh (penyerupaan) dengan orang-orang kafir. Rasululllah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk kaum tersebut". [HR. Abu Daud dalam Sunan-nya (4031) dan Ahmad dalam Al-Musnad (5114, 5115, & 5667), Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf (19401 & 33016), Al-Baihaqiy dalam Syu'ab Al-Iman (1199), Ath-Thobroniy dalam Musnad Asy-Syamiyyin (216), Al-Qudho'iy dalam Musnad Asy-Syihab (390), dan Abd bin Humaid dalam Al-Muntakhob (848). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Takhrij Musykilah Al-Faqr (24)]. 

        Walaupun sudah banyak peringatan yang diberikan, dan sudah jelas jelas agama islam melarang untuk kita merayakannya, tapi mengapa trend ini tidak bisa hilang di kaula anak muda sekarang. Sungguh menjadi perkara yang sangat menyedihkan, justru perayaan ini sudah menjadi hari yang dinanti-nanti oleh sebagian kaum muslimin terutama pada kaum muda. Parahnya lagi, perayaan Valentine Day  ini adalah untuk memperingati kematian orang kafir (yaitu Santo Valentine). Perkara seperti ini tidak boleh, karena menjadi sebab seorang muslim mencintai orang kafir.


       
Sumber:  Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 51 Tahun I. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas. Alamat : Pesantren Tanwirus Sunnah, Jl. Bonto Te’ne No. 58, Kel. Borong Loe, Kec. Bonto Marannu, Gowa-Sulsel. HP : 08124173512 (a/n Ust. Abu Fa’izah). Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Dewan Redaksi : Santri Ma’had Tanwirus Sunnah – Gowa. Editor/Pengasuh : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Layout : Abu Dzikro. Untuk berlangganan/pemesanan hubungi : Ilham Al-Atsary (085255974201). (infaq Rp. 200,-/exp)
Category: 0 komentar