Manusia dan Harapan

Setiap manusia pastilah mereka semua memiliki sebuah harapan. Mulai dari kita kecil sampai kita besar pasti kita memiliki beragam harapan yang diinginkan oleh kita, tetapi ada harapan yang terlaksana dan tidak sedikit pula yang cuman menjadi harapan kosong, ya itu semua tidak akan terjadi apabila kita berharap ditambah dengan usaha yang kita lakukan dengan serius. Harapan itu sendiri adalah sebuah keinginan yang belum terlaksana tetapi apabila kita mendapatkannya maka kita akan merasa sangat senang dan gembira. Ya itulah definisi harapan dari saya.
Harapan itu sendiri ada 2 jenis, yaitu harapan yang bersifat obyektif atau nyata, dan juga harapan yang berupa khayalan semasa kanak-kanak.
  •   Harapan yang bersifat obyektif
Harapan yang sifat nya nyata, dan akan menjadi kenyataan apabila kita tidak cuman berharap saja tetapi kita lakukan dengan usaha yang sebanding dengan apa yang ingin kita dapatkan. Contoh : harapan ingin menjadi seorang dokter yang bisa memberikan kesehatan bagi orang-orang disekeliling kita. Harapan tersebut tidaklah mudah untuk kita dapatkan, kita mesti menuntut ilmu yang cukup dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya agar kita memiliki ijin praktek untuk menjadi dokter.
  •  Harapan yang berupa Khayalan
Harapan ini sering kali kita dapatkan saat kita masi sangat kecil dan belum cukup memiliki pengetahuan tentang apa-apa. Sebagai contoh : harapan kita untuk hidup didalam dunia khayalan seperti dunia kartun, dunia animasi, harapan seperti ini tidak lah sedikit yang dimiliki oleh anak-anak, di karenakan banyak faktor pendukung yang membuat anak-anak tersebut untuk berkhayal, sebagai contoh banyaknya film animasi yang membuat anak-anak kita sekarang sampe lupa makan dan sebagainya hanya untuk menyaksikan film animasi kesukaannya, peran orang tua sangat di butuhkan dalam hal ini untuk menjaga kestabilan intelektual anak.
Dan Harapan-harapan tersebut memiliki dampak positif dan negatif tergantung bagaimana cara kita realisasikannya.
  • Dampak Positif nya :
-          Dampak positif dari harapan yang bersifat obyektif atau nyata adalah dapat terbantunya kita memiliki tujuan dalam hidup, dan menuntun kita agar kita tidak menyesalinya di kemudian hari.
-          Dan kita pun jadi lebih terdorong untuk berusaha dan lebih berusaha lagi demi terpenuhinya harapan kita.

  • Sedangkan Dampak Negatif nya :
-          Apabila kita terlalu berusaha dan terlalu terobsesif dengan cita-cita kita, apabila nantinya tidak berjalan sesuai dengan rencana itu akan berdampak pada kita sendiri, antara lain : depresi, stress berkepanjangan dan lain-lain.

Kesimpulannya kita boleh memiliki harapan, tetapi janganlah kita terobsesif dengan harapan itu sendiri yang nantinya akan berdampak buruk pada diri kita. Dan setiap harapan yang kita miliki pastilah akan terwujud apabila kita berharap sambil juga berusaha.
Category: 0 komentar

Manusia dan Kegelisahan


Setiap manusia dalam menjalani semasa hidup nya pasti pernah merasakan yang namanya kegelisahan, baik disaat situasi tenang maupun sedang tegang, dan tidak sedikit pula orang yang mengalaminya. Di jaman modern  sekarang persaingan dalam memperebutkan sesuatu yang diinginkan sangat lah dibutuhkan. Dikarenakan SDM kita yang sudah terlalu banyak dan melebihi kecukupan saya kira yang membuat kita di junjung untuk meningkatkan jiwa kompetitif kita. Dan gelisah itu sendiri berasal dari kata yang artinya tidak tenang, cemas, khawatir, negative thingking dan lain-lain. Sehingga pada umumnya orang yang gelisah itu sangat terlihat ciri-ciri nya, orang tersebut tidak bisa tenang, dan mudah kaget apabila kita menegur nya secara tiba-tiba. 
Dan ada beberapa pendapat tentang kegelisahan, yaitu "Sigmon Freud" seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu: kecemasan kenyataan, kecemasan neoritis dan kecemasan moril.

A) kecemasan tentang kenyataan ( objektif )
kecemasan tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di masa lalu yang membuat orang tersebut menjadi shocked karenanya. sebagai contohnya, ketika seorang wanita mengalami kejadian penjambretan ketika ia sedang berjalan di suatu wilayah tertentu. ketika wanita tersebut diajak kembali ke tempat tersebut ia akan menjadi gelisah karena takut hal tersebut akan terulang lagi padanya.

B) Kecemasan Neoritis
kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangaknnya atau takut akan idnya sendiri sehingga menekan ego. kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah akan suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah kenyataan. sebagai contohnya ayah dinar akan dipindahkan ke kota lain dan mereka sekeluarga harus pindah ke kota tersebut. kecemasan neoritis dinarpun memuncak ketika ayahnya membicarakan hal tersebut kepadanya. dinar membayangkan bahwa hidupnya di daerah tersebut akan tidak sebahagia di tempat yang ia tinggali sekarang karena kota baru tempat dimana ayahnya akan dipindahkan tersebut terletak di suatu daerah yang terpencil yang jauh dari tempat hiburan, dimana dinar sudah terbiasa untuk tinggal di kota besar yang banyak tempat hiburannya. hal tersebut merupakan sebuah contoh dari kecemasan Noritis.

C) Kecemasan Moril
kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki berbagai macam emosi seperti: iri, benci, dendam,dengki,marah,gelisah.rasa kurang,cinta.
rasa iri, benci,dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk iri,benci,dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain.
sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut,cemas,gelisah dan putus asa.

CARA MENGATASI KEGELISAHAN
mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada tuhan.

Category: 0 komentar